![]() |
Indonesia kembali mempersembahkan karya layar lebar yang mengangkat kearifan lokal. Film “Badik”, produksi PH Indora Global Film berkolaborasi dengan Pandawa Lima, siap tayang. |
Film ini tidak hanya menampilkan badik sebagai senjata khas masyarakat Bugis-Makassar, tetapi juga menghadirkan filosofi yang melingkupinya: harga diri, cinta, dan kekeluargaan.
Cerita film ini ditulis oleh Fajar Umbara dan dikembangkan bersama Sawal, dengan latar lokasi syuting di Makassar, Pangkep, Malino Gowa, Taman Batu, Ramang-Ramang, hingga Leang-Leang Maros. “Badik punya visualisasi yang kuat dan cerita inspiratif yang saya coba hadirkan lewat layar,” jelas Dicky R. Maland.
"Ide cerita menjadi skenario dari Fajar Umbara lalu dilanjutkan penulis lainnya Sawal berusaha saya visualisasikan berlatar indahnya kota Makassar, Pangkep, Malino Gowa, Taman Batu, RamangRamang, LeangLeang Maros. Badik punya visualisasi bagus dan cerita inspiratif," jelas Dicky R. Maland.
Sutradara Dicky R. Maland dipercaya memimpin jalannya produksi, menghadirkan adegan-adegan epik mulai dari tarung sarung, duel badik, hingga drama emosional yang menyentuh
"Prisia Nasution, Mike Lucock, Donny Alamsyah bersama Wahyudi Beksi sebagai Badik dengan pemain dari bumi Sawerigading menjadi kolaborasi sangat dinanti perpaduan drama dan laga yang sangat menghibur," papar Ira Kusmira AM, SE mewakili jajaran executive produser.
Badik memperkenalkan talenta muda berbakat dari Fandy AA sebagai Unru, Aulia Yayan (Dinda) dan lainnya Ada Andi Kepo, M.Fahrul Rozi, Andi Wira, Rivan, Aulia Qalbi (Ros), Ryan Hidayat, Putri Aminda, Anggun, Andi Djajang, Rara, Bahrun, Aspada dan lainnya.
![]() |
Badik punya perjalanan panjang dari proses pembuatannya dan sudah lama dinantikan masyarakat Indonesia. |
Badik menjadi film paling dinanti dengan dialog bertutur dengan kearifan lokal dengan plot twist menarik.
Film Badik Kini siap hadir tidak sekedar menghibur, tetapi mengedukasi dengan banyak makna tersirat di dalamnya jadi tuntunan sebagai tontonan semua kalangan ditengah era yang luar biasa berubah saat ini
Film ini tidak hanya menampilkan badik sebagai senjata khas masyarakat Bugis-Makassar, tetapi juga menghadirkan filosofi yang melingkupinya: harga diri, cinta, dan kekeluargaan.
Film “Badik” menghadirkan plot twist menarik, dialog dengan kearifan lokal, serta pesan moral yang relevan di tengah perubahan zaman. Lebih dari sekadar tontonan, film ini hadir sebagai tuntunan dengan banyak makna tersirat.
Sinopsis;
Bercerita tentang dua kakak beradik, anak dari seorang guru silat di pelosok Makassar, yang memiliki cita-cita berbeda.
Unru (Fandy AA) ingin memajukan daerahnya, sementara saudaranya yaitu Badik (Wahyudi Beksi) ingin melestarikan adat dan budaya, khususnya seni pencak silat agar tidak tergerus oleh zaman.
Ketika lulus sekolah keduanya berpisah, Unru hijrah ke kota untuk meneruskan kuliah, sedangkan Badik menetap di desa untuk melanjutkan mengajar silat di padepokan ayahnya yang sudah tua.
Namun terjadi musibah yang merenggut nyawa Unru, ketika menjalani ospek di luar kampus yang diadakan oleh para seniornya, kabar buruk ini menjadi duka cita yang besar bagi Badik dan kedua orang tua Unru.
Komentar
Posting Komentar